Puisi Kebangsaan



Nusantara

bersama teduh nafas pertiwi
kupelajari cinta lagi
menitipkan dedaun pada reranting
di hutan yang tak lagi rimba

maka baik juga diakhiri api
yang mengunggun malam ini
dalam sepi yang terlalu pasi
karena derita telah kita pinta dari rahim bunda
sebagai bekal di nanti ; hari tua

sementara sekat sekat akademisi
bergulir bersama reformasi
memupuskan raso menipiskan pareso
menjadi ribuan belati yang menancap pasti di tiap hati
putra putri pertiwi

maka baik juga diakhiri api
yang mengunggun malam ini
dalam sepi yang terlalu pasi
karena ini zaman lagi tak mendengar
nyanyian camar yang mengabarkan titah Tuhan
“hentikan!”

dan semayup suara burung rimba meredup
di senja yang lindap
mengakhiri derita di tidur lelap


Baso, 11 Januari 2009
Rinal Wahyudi

Comments

Popular posts from this blog

Makalah Filsafat Hukum Islam #terbaru 2020

Makalah Tentang Zihar terbaru 2020

Contoh Surat Lamaran Kerja Pengadilan Agama/Negeri-2020